Untuk pembahasan kali ini kami akan
mengulas mengenai Lompat Jauh yang dimana dalam hal ini
meliputi sejarah, lapangan, teknik, gaya dan peraturan, nah agar dapat lebih
memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Pengertian Lompat Jauh
Lompat Jauh adalah Meraih
kecepatan awalan yang setinggi-tingginya sambil tetap mampu melakukan tolakan
yang kuat keatas dengan satu kaki untuk meraih ketingian saat melayang yang
memadai sehingga dapat menghasilkan jarak lompatan.
Kondisi fisik dan tehnik
yang memadai perlu dimiliki oleh seorang pelompat yang baik. Pengaruh kondisi pisik
atau terlihat pada kecepatan pelompat ketika melakukan awalan dan kekuatan dan
tolakan pada lompat jauh.
Sedangkan keserasian gerak
awalan dan tolakan sempat bergantung pada kemampuan tehniknya. Apabila
kecepatan lari awalan dan tolakan yang baik maka hasil lompatannya pun akan
baik pula.
Sejarah Lompat Jauh
Olahraga lompat jauh sudah
ada sejak tahun 708 Masehi ketika ada Olimpiade Kuno di Yunani. Lompat jauh
merupakan satu-satunya event lompat yang dilombakan dalam Olimpiade Kuno.
Menurut catatan yang ada, olahraga lompat jauh pernah dilakukan oleh peserta
Sparta dengan panjang lompatan sejauh 7,05 meter.
Pada awalnya, semua event
yang diadakan dalam Olimpiade Kuno dimaksudkan sebagai bentuk latihan perang.
Munculnya olahraga lompat jauh ini dipercaya untuk melatih ketangkasan para
prajurit perang dalam melompati rintangan yang berbeda, seperti parit maupun
jurang.
Pada masa itu, teknik dan
cara lompat olahraga lompat jauh ini berbeda dengan teknik dan cara lompatan
yang sekarang diterapkan. Lompatan pada zaman dahulu dibuat dalam bentuk
multiple. Dalam event ini juga, para pelompat hanya diperkenankan menggunakan
start lari pendek. Selain itu, para pelompat juga diharuskan berlari sambil
membawa beban di kedua tangannya, yang dikenal dengan nama halteres dengan
berat berkisar antara 1 sampai 4,5 kg.
Olahraga lompat jauh
merupakan jenis olahraga yang juga dipertandingkan di Olimpiade Modern yang
dilaksanakan pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Teknik lompatan pada lompat
jauh ini mulai diperbaiki dari hari ke hari sehingga terbentuklah teknik
lompatan seperti yang sekarang diterapkan.
Amerika Serikat pernah
berjaya di cabang lompat jauh pada Olimpiade yang diadakan di Meksiko pada
tahun 1968 dengan catatan rekor yang dilakukan oleh Bob Beamon dengan lompatan
sejauh 8,90 meter. Kemudian rekor tersebut dapat dipecahkan oleh atlet asal
Amerika Serikat bernama Mike Powell dengan lompatan sejauh 8,95 meter.
Lapangan Lompat Jauh
Keterangan:
- Panjang bak lompat 9 m
- Lebar bak lompat =
2,75 m
- Lebar lintasan awalan
= 1,22 m
- Lebar papan tumpu = 20
m
- Panjang papan tumpu =
1,22 m
- Bak lompat diisi
dengan pasir
Lapangan lompat jauh menggunakan bak pasir ukuran
10 x 2.75 m ditambah dengan lintasan lari sepanjang 45 m dan papan lompat
ukuran 1.22 x 0,2 x 0,0 5 m. Untuk bak pasir usahakan pasir yang digunakan
adalah pasir yang halus dan bebas dari kerikil tajam agar saat mendarat
tidak mencederai pelompat.
Teknik Lompat Jauh
Ada 4 teknik yang harus
dilakukan dalam melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan suatu
gerakan dalam atletik lompat jauh yang dilakukan dengan cara lari secepat
mungkin agar memperoleh kecepatan maksimal sebelum melakukan tolakan. Selain
itu, awalan dalam atletik lompat jauh dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
memperoleh kecepatan horizontal maksimal yang kemudian diubah menjadi kecepatan
vertikal ketika melakukan tolakan.
Jarak dari suatu awalan
tergantung dari tingkat kematangan dari atlet tersebut dan kemampuan dari atlet
tersebut untuk berakselerasi dengan kecepatannya sendiri. Teknik awalan harus
dilakukan dengan berlari secepat mungkin dari jarak 40-45 meter pada sebuah
lintasan lari.
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan saat melakukan awalan dalam cabang atletik lompat jauh, seperti :
- Jarak awalan dalam
cabang atletik lompat jauh bergantung pada kemampuan atlet itu sendiri.
Bagi para pelompat yang dalam jarak pendek sudah dapat mencapai kecepatan
maksimal, jarak awalan cukup pendek atau dekat saja (kurang lebih 30-35 meter
atau kurang dari itu). Sementara itu, bagi para atlet lompat jauh yang
mencapai kecepatan maksimal dalam jarak relatif jauh, jarak awalan harus
lebih jauh (kurang lebih 30-45 meter atau lebih dari itu).
- Posisi ketika berdiri
di titik awalan pada lompat jauh yaitu kaki posisi sejajar atau bisa juga
salah satu kaki berada di depan, tergantung dari kebiasaan atlet itu
sendiri. Cara pengambilan awalan dalam lompat jauh dimulai dari
perlahan-lahan dan kemudian cepat (sprint). Kecepatan ini harus dipertahankan
hingga sesaat sebelum melakukan tumpuan/tolakan.
- Setelah mencapai
kecepatan maksimal, sekitar 3-4 langkah terakhir bertumpu (take-off)
gerakan lari dilepas secara spontan tanpa mengurangi kecepatan yang telah
dicapai sebelumnya. Pada langkah terakhir ini, konsentrasi dan tenaga
fokus untuk melakukan tumpuan di papan atau balok tumpu.
2. Teknik Menumpu
Menumpu merupakan gerakan
yang penting dalam lompat jauh untuk menentukan hasil lompatan yang sempurna.
Dalam teknik ini, atlet melakukan tolakan pada sebuah papan atau balok tumpuan
menggunakan kaki terkuat dengan mengubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan
vertikal.
Pada saat melakukan
tumpuan, posisi badan tidak boleh terlalu condong. Tumpuan juga harus kuat,
cepat dan aktif. Keseimbangan badan juga harus dipertimbangkan agar tidak
goyang. Gerakan ayunan lengan sangat membantu untuk menambah ketinggian serta
menjaga keseimbangan tubuh.
Ada beberapa unsur yang
harus diperhatikan dalam melakukan tolakan dalam lompat jauh, antara lain :
- Tolakan dalam lompat
jauh harus dilakukan dengan kaki yang kuat.
- Bagian telapak kaki
yang sangat cocok dan kuat untuk bertumpu biasanya terletak di bagian
tumit terlebih dahulu dan diakhiri di bagian ujung kaki.
- Sesaat sebelum
melakukan tumpuan, usahakan badan condong ke belakang.
- Sebaiknya bertumpulah
tepat di papan tumpuan.
- Kedua lengan ikut
diayunkan ke depan atas ketika bertumpu.
- Ayunkan kaki dan
angkat ke depan sampai setinggi pinggul dengan posisi lutut ditekuk.
3. Teknik Melayang
Gerakan melayang dalam
lompat jauh dilakukan setelah meninggalkan balok tumpuan. Saat melakukan
gerakan melayang, keseimbangan badan harus tetap terjaga. Ayunan kedua tangan
bisa membantu atlet dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Ada 2 cara dalam melakukan
teknik melayang yaitu :
- Dengan
sikap jongkok
Dalam sikap ini, saat
menumpu, kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya, lalu disusul dengan
kaki tumpu. Kemudian sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.
- Dengan
sikap menggantung
Dalam sikap ini, kaki ayun
dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Tubuh diusahakan tegak, disusul
oleh kaki tumpu dengan lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan. Lalu,
kedua lengan direntangkan ke atas.
4. Teknik Mendarat
Dalam teknik ini, atlet
harus berupaya mendarat dengan sebaik mungkin. Jangan sampai badan atau lengan
jatuh ke belakang. Pendaratan pada bak lompat dimulai dengan posisi kedua tumit
kaki dan kedua kaki agak rapat. Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus
dilakukan dengan kedua kaki.
Yang perlu diperhatikan
saat mendarat dalam lompat jauh adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan,
diikuti dengan dorongan pinggul ke depan. Sehingga badan tidak cenderung jatuh
ke belakang yang dapat berakibat fatal bagi atlet itu sendiri.
Gaya Lompat Jauh
Secara umum, ada 3 jenis
gaya yang dapat dilakukan pada saat melakukan olahraga lompat jauh, yaitu :
1. Lompat Jauh Gaya Jongkok (Tack Style/Gaya Ortodock)
Gaya jongkok merupakan
jenis gaya lompat jauh yang paling tua dan paling mudah untuk dilakukan.
Dikatakan gaya jongkok karena pada saat melayang di udara, atlet hanya
melakukan gerakan menekuk kedua kakinya, sehingga terlihat seperti sedang
jongkok.
Saat melakukan gaya ini,
tolakan yang dilakukan haruslah tepat dan kuat. Pada saat tubuh berada di
udara, posisikan tubuh seperti orang yang sedang berjongkok, dengan posisi
badan condong ke depan dan tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur
pendaratan yang benar.
2. Lompat Jauh Gaya Menggantung (Schnepper Style/Hang Style)
Ada beberapa teknik yang
harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
1. Lakukan awalan dengan kecepatan maksimal dan
lakukan tolakan yang sangat kuat pada papan tolakan.
2. Pada saat badan di udara, usahakan badan melayang
selama mungkin di udara serta dalam keadaan seimbang. Posisikan kedua lengan di
atas kepala, seperti memegang tali saat berayun.
3. Pada saat mendarat, usahakan mendarat dengan
sebaik-baiknya, jangan sampai badan atau tangan jatuh ke belakang karena dapat
merugikan atlet. Mendaratlah dengan posisi kedua kaki dan tangan ke depan.
3. Lompat Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
Ada beberapa teknik yang
harus diperhatikan disaat melakukan lompat jauh dengan gaya ini, seperti :
- Lakukan awalan dengan
cara lari cepat pada lintasan dengan jarak 40-45 meter. Kemudian lakukan
tolakan pada papan tolakan dengan menggunakan kaki yang terkuat untuk
mengubah kecepatan horizontal yang dihasilkan pada saat awalan menjadi
kecepatan vertikal.
- Pada saat badan
melayang di udara, ayunkan kaki ayun atau kaki belakang sekuat-kuatnya ke
atas. Selanjutnya lakukan gerakan melangkah di udara dengan melangkahkan
kaki yang sebelumnya digunakan untuk menolak atau menumpu hingga membuat
gerakan berjalan di udara.
- Lakukan pendaratan
yang aman dan tidak menyebabkan cidera. Caranya dengan meluruskan kedua
kaki dan tangan bersama-sama ke depan, badan dicondongkan ke depan, dan
pada saat tumit menyentuh pasir secara cepat kedua lutut ditekuk.
Peraturan Lompat Jauh
Berikut ini terdapat beberapa
peraturan lompat jauh, terdiri atas:
1. Peserta
Berikut ini terdapat
beberapa peraturan lompat jauh bagi peserta, terdiri atas:
- Peserta pertandingan
lompat jauh yang lebih dari 8 orang setiap pesertanya diperbolehkan
melompat 3 kali. Tak hanya itu, 8 pelompatan di mana dengan lompatan
paling baik bisa melakukan 3 kali lompatan agar penetuan pemenang dapat
dilakukan.
- Peserta yang kurang
dari 8 orang akan diatur untuk setiap peserta melompat hanya 6 kali dan
itupun secara giliran.
- Pengukuran akan dilakukan
jika seluruh peserta sudah menghasilkan lompatan; pengukuran adalah dari
titik bebas paling dekat dengan bak pasir pendaratan.
- Waktu yang diberikan
adalah 1,5 menit kepada setiap peserta dalam melakukan lompatan.
- Lompatan yang dianggap
paling baik adalah hasil yang bakal dicatat supaya bisa dilakukan
penentuan pemenangnya.
2. Lapangan
Berikut ini terdapat
beberapa peraturan lompat jauh pada lapangan, terdiri atas:
- Papan tolakan harus
memiliki panjang 1,22 m dengan ketebalan 10 cm dan lebar 20 cm.
- Lintasan awalan harus
mempunyai panjang minimal 45 m dengan lebar 1,22 m.
- Peletakan papan
plastisin harus diletakkan di sisi dekat dengan tempat pendaratan supaya
bekas kaki pelompat bisa dicatat dengan baik ketika misalnya ada kesalahan
tolak yang diciptakan sekurang-kurangnya 1 m dari tepi bagian depan bak
pasir pendaratan.
- Tempat pendaratan
harus memiliki lebar minimal 2,75 m dengan minimal 10 m untuk jarak antara
garis tolakan hingga akhir area lompatan.
- Tinggi atau datar
permukaan pasir pada tempat pendaratan juga wajib untuk sama dengan bagian
sisi atas papan tolakan.
3. Pengukuran Lompatan
Berikut ini terdapat
beberapa peraturan lompat jauh pada pengukuran lompatan, terdiri atas:
- Pengukuran seluruh
lompatan adalah dari tempat bekas pendaratan yang ada di bak lompat ke
balok tumpuan.
- Pengukuran juga perlu
dilakukan secara tegak lurus dengan garis tumpuan maupun perpanjangannya.
- Dari sisi bekas
pendaratan yang paling dekat dengan balok tumpuanlah pengukuran perlu
dilakukan yang kemudian harus kita tarik lurus ke sisi balok tumpuan yang
tak jauh dengan bak lompatan.
- Juri pengukur adalah
satu-satunya yang berhak mengukur dan biasanya mereka berjumlah 2 orang.
- Lompatan yang
dinyatakan sah-lah yang akan diukur oleh juri pengukur.
- Juri pengukur akan
mengambil pengukuran lompatan dari balok ujung balok tumpu paling dekat
dengan bak pasir hingga tanda awal pendaratan.
- Apabila seusai
melakukan lompatan kemudian si pelompat berjalan mundur, maka otomatis
pengukuran yang dilakukan adalah pada jarak saat pelompat mundur. Itulah
mengapa pelompat harus berjalan maju saja sesudah melompat.
- Alat yang digunakan
dalam proses pengukuran harus sama pada setiap hasil lompatan atlet ketika
perlombaan berlangsung alias hanya ada satu buah alat ukur di pertandingan
tersebut.
- Pengukuran harus
dilakukan seteliti mungkin karena selisih 1 cm saja tentu sangatlah
berpengaruh.
- Pencatatan akan hasil
lompatan selalu dilakukan oleh pencatat hasil perlombaan.
4. Diskualifikasi
Berikut ini terdapat
beberapa peraturan lompat jauh terkena diskualifikasi, terdiri atas:
- Peserta belum melompat
juga setelah dipanggil 3 menit.
- Tumpuan memakai 2
kaki.
- Pendaratan dilakukan
di luar bak lompat.
- Proses menolak
dilakukan dari luar ujung balok tumpuan, sebelum atau juga setelah garis
perpanjangan garis tumpuan.
- Peserta dengan bagian
tubuh manapun menyentuh tanah yang ada di belakang garis batas tumpuan,
entah itu saat ancang-ancang ketika hendak melakukan lompatan maupun saat
lari kencang tanpa adanya tolakan.
- Sewaktu melakukan
pendaratan, peserta menyentuh permukaan tanah di luar area tempat mendarat
atau bak lompat sebelum adanya pendaratan yang tepat di bagian bak
pendaratan.
- Peserta melakukan
pendaratan dengan melakukan gerakan semacam salto.
- Ketika sudah melakukan
lompatan secara sempurna, pelompat perlu berjalan kembali melewati bak
lompat. Intinya, pelompat perlu berjalan kembali ke arah awalan sesudah
melompat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar