Sebab,
olahraga yang satu ini memang sangatlah unik dan menyenangkan.
Tenis meja
atau ada yang menyebutnya sebagai ping pong bukanlah olahraga yang menguras
banyak tenaga.
Melainkan
memberikan efek kesenangan bagi para peminatnya.
Sehingga
buat kalian yang tidak suka olahraga berat, sangat disarankan untuk bermain
tenis meja sebagai alternatif kegiatan olahraga kalian.
·
Sejarah
Sejarah
Terdapat
berbagai macam sumber dan versi yang menyebutkan bagaimana terciptanya olaharga
tenis meja ini.
Ada yang
menyebutkan bahwa tenis meja ditemukan oleh kaum tentara yang berasal dari
Inggris yang sedang ditugaskan ke India dan Afirka Selatan.
Dan kemudian
mereka membawa tenis meja ini kembali ke negara mereka.
Dan
mengatakan bahwa tenis meja merupakan hobi yang memanfaatkan meja makan dan
bola gabus.
Namun
sayangnya, permainan ini kurang diterima oleh masyarakat karena dianggap kurang
menantang jika dibandingkan dengan tenis lapangan.
Sehingga
seiring perkembangan zaman munculah berbagai inovasi baru yang dibuat oleh ames
W Gibb yang menemukan bola seluloid dan EC Goode dengan dipantulkan dan
kemudian dipukul menggunakan Bet atau raket pemukul yang dilapisi dengan karet.
Dan hingga
sekarang, temuan beliau masih digunakan.
Di tahun
1921-1922 lahir sebuah organisasi yang mempunyai tujuan untuk menghidupkan
pamor tenis meja di masyarakat.
Kelompok
organisasi tersebut bernama TTA atau Table Tennis Association asal
Inggris dan ITTF atau Internationale de Table Tennis Federation yang
beranggotakan 140 negara.
Dengan
adanya kedua organisasi tersebut, tentunya kepopuleran tenis meja semakin naik
hingga pada akhirnya diadakan kejuaraan dunia tenis meja pada tahun 1926 di
London.
Lalu, berkat
adanya kejuaran itu, tenis meja mulai menyebar ke wilayah Asia, dan negara
Jepang menjadi negara yang kuat dalam kejuaraan tenis meja di tahun 1950-1960
an.
Tak mau
kalah, pada tahun 1970 an Cina menyusul kesuksesan Jepang dalam kejuaraan
tersebut.
Dan hingga
sekarang, tenis meja menjadi salah satu cabang yang dilombakan dalam ajang Sea
Games.
Di Indonesia
sendiri, tenis meja mulai dikenal pada tahun 1930 an pada waktu itu sedang
berada pada masa penjajahan Belanda.
Pada waktu
itu, permainan tenis meja hanya dimainkan oleh para penduduk Belanda.
Namun
seiring bertambanhnya waktu tenis meja mulai dipermainkan oleh orang-orang yang
bekerja di pemerintahan.
10 tahun
kemudian, orang awam baru mulai mengenal tenis meja ini. Dan kemudian
terbentuklah organisasi bernama Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia.
Pada tahun
1951 nama Pingpong kemudian diganti menjadi Tenis Meja yang disingkat menjadi
PTMSI.
Pada tahun
1961 oraganisasi tersebut menjadi anggota TTFA atau The Tennis Table
Federation of Asia dan juga menjadi anggota ITTF atau International
Table Tennis Federation.
Sarana dan Prasarana
Untuk
melakukan permainan tenis meja, tentunya dibutuhkan beberapa peralatan
penunjang, diantaranya yaitu:
1. Raket/Bet
Untuk
bermainan tenis meja alat wajib yang harus ada salah satunya adalah raket atau
bet.
Bagi para
pemula, menentukan raket atau bet yang tepat adalah kunci dari penting untuk
menunjang permainan.
Meski tidak
ada peraturan dalam pemelihan raket ini. Namun ada baiknya jika kalian
menggunakan raket yang benar-benar datar pada permukaan pemukulnya. Serta
permukaannya harus ditutupi dengan bintik-bintik ke dalam ataupun ke luar.
Hal tersebut
tentunya bukan tanpa sebab, melainkan untuk memberikan kenyamanan pemain saat
melakukan pukulan.
2. Bola
Siapkan bola
tenis yang baik sebelum memulai permainan. Sebab jika menggunakan bola yang
salah nantinya permainan akan terganggu karena beberapa kondisi.
Seperti bola
yang terbelah karena pukulan yang terlalu keras.
Adapun saran
yang dapat kalian gunakan yaitu pilihlah bola yang mempunyai bintang 2 atau 3.
Karena hal
itu akan menunjukan kualitas dari bola tersebut.
Bola yang
mempunyai bintang tiga biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.
Dan tentunya
pemilihan bola yang baik akan menghasilkan pantulan yang baik juga.
3. Lapangan
atau meja
Adapun
ukuran dari lapangan tenis meja berstandar internasional yaitu lebar 152 cm x
Panjang 274 cm. Dengan ketinggian 76 cm dari permukaan tanah.
Untuk ukuran
netnya sendiri memiliki panjang 183 cm serta tinggi 15 cm.
Biasanya,
lapangan atau meja ini berbahan dasar kayu serta pada kakinya terdapat roga
supaya meja dapat dengan mudah dipindahkan.
Namun, dalam
pertandingan, meja atau lapangan ini tidak diberikan roda. Karena dikhawatirkan
akan berpindah tempat saat pertandingan sedang berlangsung.
Peraturan
Dalam sebuah
permainan tentunya memiliki peraturan tertentu yang mengikat, begitu juga
dengan tenis meja.
Sebab,
adanya peraturan ini akan membuat permainan menjadi lancar dan dapat diterima
oleh setiap pemainnya.
Dan bagi
kalian yang mau bermian tenis meja tentunya harus mempelajari peraturan tenis
meja itu sendiri.
Sebab
apabila terjadi kesalahan yang tidak disadari akan berakibat fatal.
Dalam setiap
pertandingan dipimpin oleh satu orang wasit dan satu orang pembantu wasit.
Pertandingan
ganda terdiri dari dua tim yang mengikuti perntadingan, dan dalam setiap tim
beranggotakan 2 orang. Sementara pertandingan tunggal terdiri dari 2 orang yang
bertanding.
1. Tata Cara Servis dan Pengembalian Bola
- Servis diawali dengan bola
berada di tangan yang tidak sedang memegang raket.
- Bola harus dilambungkan ke atas
serta tidak berputar dengan ketinggian kurang lebih 16 cm.
- Pada waktu memukul bola, bola
harus memantul dalam area sendiri dan baru melewati net dan menyentuh meja
lawan.
- Servis harus dilakukan dari
belakang batas pada akhir meja serta bola tidak boleh dihalangi oleh
apapun dari pandangan lawan.
- Setelah bola dilambungkan ke
atas tangan pemain yang tidak memegang bet harus disingkirkan dari antara
bola dan net.
- Meyakinkan wasit dan juga
pembantu wasit merupakan tanggung jawab dari pemain supaya servis dianggap
benar atau salah.
- Jika wasit atau pembantu wasit merasa ragu mengenai sah tidaknya atas servis yang dilakukan pemain.
Tetapi jika terjadi keraguan untuk kedua kalinya servis dianggap tidak sah.
2. Tata Cara Permainan
- Permainan Tunggal : Pemain 1 dan 2 adalah lawan tanding, pemain 1 melakukan servis.
Pemain 2 melakukan pengembalian lagi dan pemain 3 atau 4 menyesuaikan siapa yang melakukan pengembalian kedua.
Jika yang pertama melakukan pengembalian adalah pemain 3 maka yang melakukan kedua adalah pemain ke 4 dan begitu seterusnya sampai rally berakhir.
3. Pertandingan Dinyatakan Satu Let
Hal tersebut
dapat terjadi apabila:
- Servis yang tidak sempurna atau
menyentuh net serta dikembalikan oleh pemain lawan.
- Servis dilakukan pada waktu
pemain lawan tidak siap atau pemain lawan tidak berusaha memukul bola.
- Gagal melakukan servis atau
pengembalian yang sesuai peraturan bahwa hal itu diluar kontrol pemain.
- Pada waktu pertandingan
diberhentikan oleh wasit atau pembantu wasit.
- Jika pemain mengenakan kursi
roda serta servisnya benar atau tidak.
- Sesudah bola memantul dari meja
penerima ke arah pantulan menuju net.
- Bola berhenti di atas meja
penerima.
- Bola keluar setelah mengenai
bagian samping dari meja penerima.
- Untuk memulai percepatan waktu.
- Mengkoreksi servis,
pengembalian dan juga tempat.
- Menghukum serta memperingatkan
pemain atau penasehat.
- Kondisi pemain tidak
memungkinkan dan mempengaruhi hasil reli.
4. Pertandingan Dinyatakan Point
- Pemain memperoleh poin jika
reli tidak dinyatakan set a limit.
- Jika lawan gagal melakukan
servis atau pengembalian yang benar.
- Pada waktu Servis bola mengenai
apa saja selain net dan daerah meja lawan sebelum dipukul oleh salah satu
pemain.
- Apabila Bola keluar tanpa
menyentuh meja terlebih dahulu.
- Salah satu pemain menyentuh
meja.
- Pemain sengaja memukul bola 2
kali secara beruntun.
- Bola dipukul tidak menggunakan
bagian dari daun Bet.
- Pemain menggerakkan atau
lapangan.
- Tangan pemain yang tidak
memegang bet menyentuh meja atau lapangan.
- Untuk permainan ganda pemain
melakukan pengembalian tidak sesuai dengan urutan.
- Pemain mendapat poin jika
expedite diberlakukan dan pemain dapat mengembalikan bola sebanyak 13 kali
setelah servis.
Sementara
bagi pemain penyandang cacat, maka pemain akan memperoleh poin jika memakai
kursi roda jika:
- Lawan tidak berada dalam posisi
duduk yang telah ditentukan yakni belakang paha tidak menyentuh saat
memukul bola.
- Tangan lawan menyentuh bola
sebelum memukul bola.
- Kaki lawan menyentuh lantai
ketika pertandingan berjalan.
- Ketika kursi roda lawan
melewati garis tengah pada meja.
Satu Game/Set
Permainan
dinyatakan menang oleh pemain apabila pemain ataupun tim mendapatkan poin
sebanyak 21 poin.
Kecuali
terjadi juice yakni poin seimbang sebanyak 20 poin, maka
pemain ataupun tim harus menjadikan selisih skor sebanyak 2 poin.
Satu Pertandingan
Sebuah
pertandingan tenis meja terdiri atas hasil terbaik dari keseluruhan set yang
berjumlah ganjil seperti best of 3, best of 5, best of 7.
Pemilihan Servis, Penerima dan Tempat
- Urutan servis, penerima bola atau tempat harus diputuskan oleh undian.
Expedite Sistem atau Percepatan waktu
- Sistem percepatan waktu terjadi sesudah permainan berjalan 10 menit dalam satu game.
Cara Bermain
1. Permainan
Tunggal
- Setiap bola yang mati akan
menghasilkan nilai satu poin.
- Servis dilakukan secara
bergantian apabila telah mencapai poin hingga kelipatan lima.
- Pemegang servis boleh memukul
bola dari segala penjurus lapangan.
- Permainan satu set akan
berakhir jika pemain telah mencapai nilai 11 poin, serta kemenangan diraih
jika poin mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
- Jika terjadi deuce, permainan
akan berakhir bila selisih nilai yaitu 2. Contoh: 15-13, 18-16
2. Permainan
Ganda
- Setiap bola yang mati akan
menghasilkan nilai satu poin.
- Servis dilakukan secara
bergantian apabila telah mencapai poin hingga kelipatan lima.
- Pemain akan bergantian dalam
menerima bola dari lawan.
- Pemegang servis hanya dapat
melemparkan bola ke ruang kamar dari sebelah kanan pemain lawan.
- Permainan satu set akan berakhir jika pemain telah mencapai nilai 11 poin.
Teknik Permainan
1. Teknik Grip atau Cara Memegang Bet
Grip adalah
teknik untuk memegang bet atau raket dengan cara genggaman yang digunakan
haruslah senyaman mungkin.
Bila tidak,
pemain dapat kehilangan kontrol pada waktu memukul bahkan raket dapat terlepas
dari genggaman.
Terdapat 3
Teknik Grip atau memegang raket yang dapat digunakan, diantaranya adalah
sebagai berikut:

A. Teknik
Shakehand Grip atau berjabat tangan
Teknik ini
adalah teknik yang paling sering digunakan di kawasan benua Eropa dan Amerika.
Dengan
pemakaian teknik Shakehand ini, pemain tenis meja bisa
menggunakan 2 sisi pemukul.
Teknik ini
adalah teknik yang tepat jika cara bermain dair pemegang rakit adalah permainan
jarak jauh.
Adapaun cara
untuk melakukan teknik shakehand ini, yakni:
- Pegangan bet atau raket
terletak diantara Ibu jari dan telunjuk.
- Jari telunjuk terletak di
permukaan bagian pada bawah bet.
- Ketiga jari pada tangan
menggenggam erat pemukul.
B. Teknik
Penhold Grip
Teknik
Penhold Grip atau yang sering disebut Asia Grip adalah teknik dimana posisi
tangan menyerupai posisi saat memegang sebuah pena.
Keuntungan
menggunakan teknik ini ialah pada teknik pukulan Forehand dan Backhand yang
cepat.
Teknik ini
hanya dapat memakai satu sisi dari bet atau raket saja.
Cara
memegang bet atau raket pada teknik penhold grip ini yaitu
dengan cara raket diarahkan ke bawah. Dengan pegangan raket hanya diapit oleh
ibu jari serta telunjuk yang tepat berada di atas bidang pukulan Bet.
Cara ini
persis menyerupai saat kita sedang memegang pena ketika akan menulis.
C. Teknik
Seemiller Grip
Teknik
Seemiller Grip juga dikenal dengan sebutan American Grip yang
dimana teknik ini hampir menyerupai teknik yang digunakan pada Shakehand Grip.
Namun, yang
membedakan kedua teknik tersebut teletak pada jari telunjuknya yang berada
tepat di sisi raket.
Sehingga
raket berada pada sudut 90 derajat dari posisi tubuhpemain.
Dibanding
dengan Shakehand, teknik Seemiller Grip mempunyai
banyak kekurangan, seperti:
- sulit untuk melakukan serangan
ke sudut lawan
- kurang ampuh dilakukan pada
waktu bertahan
- sulit digunakan saat akan
melakukan pukulan backhand
Namun bukan
berarti penggunaan teknik ini tidak mempunyai keuntungan. Berikut keuntungan
dari penggunaan teknik Seemiller Grip adalah:
- mudah untuk merubah bidang
pemukul bola saat permainan berjalan
- lebih mudah untuk menggerakan
pergelangan tangan saat melakukan forehand
- mudah dalam menghadang serangan
dari pemain lawan.
Teknik Seemiller
grip adalah teknik yang harus disesuaikan dengan tipe dari permainan
pemain serta juga menyesuaikan kenyamanan dari genggaman tangan si pemain pada
saat bertanding.
Dengan
menguasai beberapa teknik ini, pemain juga dapat mengerti kondisi dan juga
posisi kelemahan dari pemain lawan.
Seperti saat
menggunakan teknik Seemiller Grip yang lemah waktu melakukan
serangan sudut lawan.
Jadi pemain
hanya harus menyesuaikan kondisi Grip yang tepat untuk digunakan.
2. Teknik Stance
Teknik stance atau
sering disbeut sebagai teknik bersiap siaga adalah teknik anggota tubuh pada
waktu melakukan serangan dan pertahanan.
Terdapat 3
teknik stance yang bisa kalian pakai pada saat bertanding. Diantaranya: Square
Stance, Side Stance serta Open Stance.
Berikut ini
merupakan penjelasan dari masing-masing teknik stance:
- Square Stance adalah posisi tubuh menghadap tepat ke arah lapangan, teknik ini sangat efektif digunakan untuk menerima servis serta siap kembali setelah menerima serangan dari lawan.
Dengan posisi ini pemain bisa dengan cepat menuju ke segala arah, bisa lebih fokus pada arah datangnya bola serta bisa mengembalikan bola dengan baik.
Namun
demikian, secara keseluruhan penggnaan teknik Stance yang baik merupakan kaki
kanan terletak sedikit ke belakang.
Lalu badan
menghadap ke arah lapangan atau ke arah bola datang, kaki sedikit berjinjit.
Serta lutut
sedikit ditekuk (tekukan lutut menyesuaikan dengan tinggi pemain, semakin
tinggi pemain maka semakin bengkok tekukan lututnya).
3. Teknik Footwork atau Gerak Kaki
Teknik Footwork adalah
teknik yang mengatur gerakan kaki dari pemain tenis meja. Biasanya , teknik ini
dibedakan menjadi tunggal dan ganda.
Footwork yang digunakan dalam permainan
tunggal juga dapat digunakan pada permainan ganda.
Jika dilihat
dari banyak langkah footwork untuk permainan tunggal dibedakan
menjadi satu langkah, dua langkah dan tiga langkah atau bahkan lebih.
Bila dilihat
dari arah gerakan, teknik ini dibedakan menjadi depan,belakang,kiri,kanan dan
diagonal.
Footwork
yang sering digunakan ialah footwork 2 langkah atau Two Step Footwork
Pemilihan
Footwork harus dilihat dari jarak antara pemain dengan bola. Jika jarak terlalu
jauh, pemain dapat melakukan footwork 1 langkah.
Dan pada
waktu melakukan ini pemain harus memperhatikan jarak bola pada lawan.
Terdapat
beberapa tips supaya teknik ini bisa dilakukan dengan efektif diiantaranya:
- Tekuk lutut sedikit
- Titik berat badan bertumpu
kepada kedua kaki dengan seimbang
- Kaki sedikir dijinjit supaya
berat badan lebih bertumpu pada ujung kaki.
4. Teknik Pukulan atau Stroke
Teknik
pukulan merupakan teknik terpenting yang ada dalam olahraga tenis meja.
Sebab
apabila kita bisa mengatur pukulan sesuai dengan keinginan, kita bisa dengan
mudah mengincar titik lemah dari lawan dan kita akan menambah skor.
Teknik
Pukulan terbagi kedalam 2 macam yakni teknik pukulan Forehand serta teknik
pukulan Backhand.
Berikut
penjelasan dari masing-masing teknik pukulan:
- Pukulan Forehand adalah teknik yang mengutamakan kecepatan dalam upaya memukul bola.
Cara pemakaian teknik ini yaitu bola harus berada di posisi pada saat sisi tangan memegang bet.
Lalu, pukul bola dengan tangan mengarah ke arah sisi lainnya (jika yang memegang tangan kanan maka arah tangan dari kanan ke kiri, begitu juga sebaliknya).
Cara pengguaan teknik ini hampir sama dengan pukulan Forehand hanya saja letaknya ada pada posisi bola.
Dan posisi Bola harus berada di sisi tangan yang sedang tidak memegang Bet.
Terdapat 5
jenis pukulan dari tenis meja perlu kalian pelajari yakni Drive, Push, Service,
Chop dan Block.
- Drive adalah pukulan dengan
ayunan terpanjang dari tangan anda. Pukulan ini akan menghasilkan pukulan
bola yang cepat, keras dan juga mendatar.
- Push adalah pukulan backspin yang bersifat pasif, sering digunakan untuk membalas pukulan backspin dari lawan.
Hal tesebut bertujuan supaya lawan tidak dapat melancarkan serangan dengan cepat.
Semua jenis
pukulan di atas bisa dilakukan dengan cara Forehand maupun Backhand.
Serta
sebagai ilmu tambahan, Topspin merupakan putaran bola searah
jarum jam dan Backspin adalah kebalikannya.
Demikianlah
ulasan mengenai tenis meja atau ping pong, semoga dapat membantu kegiatan
belajar kalian yaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar